Minggu, 18 Desember 2011

Permainan Untuk si Kecil


JANGAN dikira bayi baru lahir hanya bisa menangis. Mereka sangat suka bermain dan berinteraksi dengan benda-benda yang ada di sekitarnya.  Jadi, jangan  tunda untuk segera mengajaknya bermain. Berikut ini beberapa jenis permainan yang sangat mereka sukai:
  • Kerincingan dan Mainan Gantung. Gerak-gerakkan kerincingan dan mainan gantung sejauh 10-15 cm dari wajahnya. Ajak si Kecil mengamati ragam boneka pada cot toys sambil menikmati bunyi kerincingan.
  • Main Bola Warna-Warni. Gulingkan bola dalam jarak pandang bayi usia 1-2 bulan yang sedang tengkurap untuk melatih koordinasi mata-tangan dan mendorongnya menggerakkan tangan dan mengikuti gerak bola dengan pandangan matanya.
  • Bersenam Di Atas Play Mat. Senam fun: gerakkan tangan-kaki bergantian ke atas dan ke bawah, serta melipat tangan dan kaki, membuatnya tertawa bahagia.

Manfaat Bersepeda Bagi Si Balita

Dengan bermain sepeda bukan hanya memberikan rasa senang bagi si kecil, tetapi juga mengandung beberapa manfaat. Berikut manfaat yang bisa kita ambil:
  • Belajar berani dan percaya diri : si kecil biasanya kalau baru melihat sepeda awalnya hanya memegang dan mendorong-dorang sepeda tersebut, lalu kita coba mendudukan si kecil ke atas tempat duduknya sambil kita dorong. Selanjutnya si kecil akan berusaha untuk duduk sendiri di atas sepeda sambil mendorongnya menggunakan kaki, selanjutnya dia akan mencoba meletakkan kakinya di pedal sepeda dan mencoba mengerakkannya. Sampai akhirnya si kecil bisa atau mahir menggunakannya sendiri. Proses ini pastinya membutuhkan keberanian dan kepercayaan bagi si kecil, sampai akhirnya dia bisa menggunakan sepeda roda dua di usia selanjutnya.
  • Mengasah kemampuan motorik kasar : Dengan bersepeda bisa membantu atau memberikan kesempatan pada si kecil untuk mengembangan keterampilan motorik kasar bagi si kecil. Saat bermain sepeda kemampuan otot kaki dan otot tangan akan terasah ketika mengayuh sekaligus mengendalikan kemudi sepeda.
  • Koordinasi anggota tubuh : saat bersepeda mata, tangan, kaki, dan keseimbangan beraktivitas sekaligus, sehingga telah tercipta rangkaian koordinasi antara aktivitas tersebut.
  • Membuka ruang eksplorasi dan interaksi : dengan bersepeda membuat anak bereksplorasi ke wilayah yang lebih luas. Hal ini bisa mengasah kemampuan beradaptasi si kecil dengan lingkungan baru sebagai modal bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan mana pun.
  • Belajar mengatasi masalah : saat bersepeda si kecil bisa mengatasi masalahnya sendiri, misalnya saja saat sepeda akan bertabrakan dengan sepeda temannya si anak akan berusaha untuk membelokkan sepedannya sehingga tabrakan bisa di hindarinya.
Berikut Tip Memilih Sepeda Untuk Si Balita
  1. Pilihlah sepeda yang pedalnya mampu di jangkau oleh kaki si kecil. Jika pedalnya tidak bisa di jangkau oleh si kecil berarti sepeda tersebut belum cocok untuknya.
  2. Untuk sepeda roda empat, pilihlah ukurannya yang paling kecil. Bila nanti anak sudah besar, sadelnya akan bisa dinaikkan atau ditinggikan sehingga bisa disesuaikan dengan tinggi tubuhnya.
 Sumber: www.bayisehat.com

Nutrisi Otak Agar Anak Cerdas


PASTIKAN Anda memberikan nutrisi yang cukup untuk otak si kecil agar ia tumbuh sehat dan juga cerdas karena dengan kekurangan salah satu nutrisi tersebut akibatnya perkembangan sistem saraf pusat dan kemampuan kognitif di masa selanjutnya pun akan turut terpengaruh (menurut suatu penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, Inggris, tahun 2001).

Agar si kecil tumbuh sehat juga cerdas maka Kebutuhan yang diperlukan antara lain Lemak Pembangunan Otak, Lemak, terutama asam lemak (DHA dan ARA), adalah salah satu nutrisi yang penting untuk pertumbuhan otak dan mata si kecil. Kekurangan kedua jenis asam lemak esensial itu saat lahir berkorelasi dengan berat badan yang rendah, lingkar kepala yang kecil, dan ukuran plasenta yang rendah. Akibatnya perkembangan sistem saraf pusat dan kemampuan kognitif di masa selanjutnya pun turut terpengaruh. menurut suatu penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, Inggris, tahun 2001.

Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, berikan ASI seoptimal mungkin untuk si kecil. Sebab ASI terbukti mengandung asam lemak yang dibutuhkan otak untuk bisa berkembang. Dari studi yang dilakukan di The University of Kentucky Chandler Medical Center, Amerika Serikat, terbukti IQ bayi yang diberi ASI jauh lebih tinggi dibanding dengan yang tidak diberi ASI. Dan, pada saat anak mulai diberikan makanan padat, kebutuhan asam lemak itu bisa Anda penuhi dengan memberikan ikan, telur bebek, susu yang diperkaya DHA dan ARA, atau minyak jagung.

Karbohidrat Bahan Bakar Otak Glukosa dari makanan yang kaya karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak berfungsi optimal. Proses pengolahan informasi dan mengingat dapat berjalan dengan baik dengan terpenuhinya kebutuhan glukosa otak tersebut. Ini semua bisa didapatkan dengan memberikan anak berbagai jenis kacang-kacangan, kentang, buah-buahan seperti pisang, sawo, serta sayur-sayuran misalnya singkong dan daun ubi jalar.

Sedangkan untuk Protein Pembentukan Neurotransmiter adalah senyawa asam amino yang berperan terhadap proses pengolahan informasi di otak. Kadar ini sendiri amat berpengaruh terhadap seberapa banyak protein yang ada dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari Kebutuhan ini bisa didapat dari ikan, daging, keju, yogur dan kacang-kacangan. Sedangkan kebutuhan buah-buahan, sayur-sayuran yang diperkaya antioksidan amat diperlukan untuk melindungi otak dari proses kerusakan sel-sel otak yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mengingat, seperti proses belajarpun jadi lamban.

ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)


ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yang luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)

Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik. Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain, sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.

Rentang waktu menyusui
Ayat ini turun berkenaan dengan serangkaian ayat yang membicarakan tentang peraturan rumah tangga. Salah satunya mendiskusikan hukum-hukum tentang perceraian yang bertujuan melindungi hak bayi di saat hubungan pernikahan kedua orang tuanya dalam keadaan kritis dan berpotensi mengancam kepentingan si bayi. Karena itu, permulaan ayat ini disepakati berlaku secara umum, baik orang tua bercerai atau tidak. Ayat tersebut menunjukkan bahwa masa sempurna menyusui (laktasi) adalah 2 tahun penuh. Turunnya wahyu tentang rentang waktu yan ideal untuk menyusui ini merupakan nikmat Allah yang tak ternilai harganya. Allah SWT sudah memberikan petunjuk yang syar’i berhubungan dengan periode menyusui. Tuntunan syariat ini sudah diturunkan berabad-abad sebelum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa 2 tahun pertama itu “The golden Age”, masa yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Mungkin ada yang berpendapat tidak berdosa apabila tidak menyusui anaknya selama 2 tahun (terkait perbedaan hukum fiqih). Tetapi ibu mana yang tidak ingin menyempurnakan ibadah penyusuan bagi belahan jiwanya?

Dalam keadaan daruratpun, ASI tetap harus diberikan
Hak-hak khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya sebagai ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang suami sudah meninggal, para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan hak-hak yang diprioritaskan untuk menjaga agar anak tetap mendapatkan hak ASI-nya.
“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (Q.S At THalaq:6)

Bahkan ketika keadaan sangat darurat, seperti yang dialami Ibunda Nabi Musa A.S yang sedang dikejar tentara fir’aun yang akan membunuh semua bayi laki-laki, Allah menganjurkan untuk tetap memberikan ASI (Q.S. Al-Qashash: 7). Dan Allah memelihara bounding antara nabi Musa dan ibunya, dengan mencegah Nabi Musa menyusu kepada orang lain. Sehingga Nabi Musa tetap disusui ibunya, walaupun dalam pengawasan Fir’aun (Q.S.Al-Qhashas:12).

Kapan seorang wanita bisa lalai menyusui anaknya? Ketika kiamat. Sebuah gambaran tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa diputuskan oleh keguncangan yang maha dashyat di hari kiamat. (Q.S Al-Hajj:1-2). Yang harus sama-sama kita tanyakan pada saat ini, apakah saat ini keguncangan yang dashyat sudah ada di depan seorang ibu sehingga lalai menyusui anaknya?
Hanya karena menyusui, seorang ibu ’disetarakan’ dengan ibu kandung. Ini menunjukkan pentingnya menyusui dan hukum-hukum yang kemudian berlaku. Saudara sepersusuan menjadi mahram Q.S. An-Nisaa’:23)

“Allah telah melarang hubungan yang disebabkan oleh persusuan sama seperti Dia melarang hubungan karena pertalian darah “ (HR.Tirmidzi)

Hendaklah diniatkan untuk ibadah
Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui bayinya, “Janganlah engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya karena didorong kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah dengan niat mengharap pahala dari Allah dan agar ia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan bertauhid kepada Allah Subhanahuwata’ala.”

Subhanallah, pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita lupa, bahwa menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini merupakan bentuk investasi kita di dunia dan akhirat. Semoga anak kita menjadi anak yang bersyukur pada Rabb-nya dan orang tuanya.

”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman :14)

Ayat tersebut mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah perintah bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Kedua, perintah bagi anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibunya telah merawatnya siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya, sementara terdapat hak anak untuk diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, sementara terdapat hak ibu agar anaknya berbakti kepadanya.